• INFORMASI & PENDAFTARAN
  • (0274) 586688 & 562246
Cari Dokter Berdasarkan Klinik
Cari Dokter Berdasarkan Nama
Jadwal Dokter
 

Artikel

KANKER SERVIKS

Admin | 3 Februari 2023 | 112

KANKER SERVIKS

 

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Oleh sebab itu, penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul komplikasi serius.

   Serviks atau leher rahim adalah bagian rahim yang terhubung ke vagina. Fungsinya adalah untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Serviks juga berfungsi melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar.

     Jenis Kanker Serviks

Kanker serviks terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Karsinoma sel skuamosa (KSS)

Karsinoma sel skuamosa adalah jenis kanker serviks yang paling sering terjadi. KSS bermula di sel skuamosa serviks, yaitu sel yang melapisi bagian luar leher rahim.

  1. Adenokarsinoma

Adenokarsinoma adalah jenis kanker serviks yang bermula di sel kelenjar pada saluran leher rahim.

Meski jarang terjadi, kedua jenis kanker serviks di atas dapat terjadi secara bersamaan. Kanker serviks juga bisa terjadi pada sel leher rahim selain sel skuamosa atau sel kelenjar, tetapi hal ini sangat jarang terjadi.

Penyebab Kanker Serviks

Kanker serviks terjadi ketika sel-sel yang sehat mengalami perubahan atau mutasi. Mutasi ini menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga membentuk sel kanker.

    Belum diketahui apa yang menyebabkan perubahan pada gen sel-sel tersebut. Namun, kondisi ini diketahui terkait dengan infeksi human papilloma virus (HPV), yang bisa menular melalui hubungan seksual.

 

Gejala

Kanker serviks tahap awal mungkin tidak memiliki gejala. Anda harus segera ke dokter jika mengalami gejala-gejala berikut:

  1. Perdarahan vagina atau keluarnya cairan yang abnormal
  2. Nyeri saat berhubungan seksual
  3. Nyeri punggung bawah atau panggul
  4. Nyeri atau sulit buang air kecil dan urine keruh
  5. Sembelit kronis dan merasakan adanya feses meskipun telah buang air besar
  6. Kebocoran urine atau feses dari vagina

 

     Pengobatan dan Pencegahan Kanker Serviks

Pengobatan kanker serviks tergantung pada stadium kanker yang dialami pasien dan kondisi kesehatannya. Tindakan yang dilakukan dokter meliputi kemoterapi, radioterapi, bedah, atau kombinasi dari ketiganya.

Peluang penderita kanker serviks untuk sembuh akan lebih besar jika kondisi ini terdeteksi sejak dini. Oleh sebab itu, setiap wanita disarankan untuk menjalani skrining kanker serviks secara berkala sejak usia 21 tahun atau sejak menikah.

Selain itu, pencegahan infeksi HPV yang dapat memicu kanker ini juga dapat dilakukan dengan menjalani vaksinasi kanker serviks sejak usia 10 tahun.

 

Pencegahan Kanker Serviks

Risiko terjadinya kanker serviks dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin HPV. Mengingat angka kejadian kanker serviks yang tinggi di Indonesia, vaksin HPV kini menjadi salah satu vaksin yang diwajibkan dalam program imunisasi nasional.

Berikut ini adalah anjuran pemberian vaksin HPV:

  • Anak perempuan usia 9–13 tahun: dua kali vaksinasi HPV dengan selang waktu 12 bulan
  • Perempuan usia di atas 13–45 tahun: tiga kali vaksinasi HPV, dengan jarak waktu 2 bulan antara vaksinasi pertama dan kedua, serta 6 bulan antara vaksinasi kedua dan ketiga
  • Khusus bagi anak perempuan usia 9–13 tahun, pemberian vaksin ini diberikan secara gratis. Adapun waktu pemberian vaksin HPV dilakukan tiap bulan Agustus melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Perlu diketahui, vaksinasi HPV tidak hanya diberikan pada wanita, tetapi juga pada pria. Vaksin HPV jenis 9-valen dapat diberikan pada pria dan wanita usia 27–45 tahun yang belum pernah menerima vaksin HPV.

Beberapa langkah pencegahan lain yang dapat dilakukan guna mengurangi risiko terserang kanker serviks, yaitu:

  1. Berhubungan seks secara aman, yaitu dengan menggunakan kondom dan menghindari berhubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan
  2. Menjalani pap smear secara berkala agar kondisi serviks selalu terpantau dan agar penanganan bisa lebih cepat dilakukan bila ada kanker
  3. Tidak merokok

 

Deteksi Dini

Pap smear adalah tes pemeriksaan kanker serviks yang efektif, sedangkan biopsi diperlukan untuk mengonfirmasi keberadaan kanker serviks atau pra-kanker. Pemeriksaan ini dapat dilakukan selama kolposkopi, prosedur yang memperbesar pemeriksaan visual serviks dengan menggunakan larutan asam encer untuk menyoroti sel-sel abnormal pada permukaan serviks. Ini adalah prosedur rawat jalan 15 menit tanpa rasa sakit.

Sumber : Kemenkes.

JAM BERKUNJUNG

Mulai 12 Januari 2023

Jam Kunjung Pasien Setiap Hari

Pukul 16.30 - 18.00 WIB